ViewPengertian Pameran Karya Seni COLWRIT 9H at University of California, Berkeley. Pengertian Pameran Karya Seni Rupa Pameran
SENIRUPA ZAMAN PRASEJARAH. Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan meida yang bisa ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volulme, warna, tekstur dan pencahayaan dengan acuan estetika. Seni rupa dapat dibedakan menjadi 3 macam yakni Seni
B Pengertian Gubahan. Menggubah adalah upaya merubah bentuk detail suatu objek, atau bisa desebut juga menstilisasi suatu objek menjadi motif yang bernilai hias. Gubahan ini biasa digunakan sebagai ragam hias atau dekorasi yag biasa diterapkan pada bahan-bahan tekstil, kayu dan peralatan-peralatan keras, seprti besi, perunggu, emas, dan lain-lain.
19 Alasan gambar banyak digunakan sebagai media komunikasi adalah . A. Bentuk seni lain sulit untuk dipahami masyarakat B. Manusia mudah memahami sesuatu yang sifatnya visual* C. Gambar merupakan contoh karya seni yang mudah dibuat D. Gambar telah digunakan sebagai media komunikasi sejak era prasejarah E. Gambar dapat memuat banyak
PengertianSeni Rupa Seni Rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa juga diartikan sebagai hasil ciptaan kualitas, hasil, ekspresi, atau alam keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-objek terhadap kriteria tertentu yang
Seorangseniman biasanya dalam berkarya seni rupa selalu yang kasat mata. Semua karya seni rupa yang kasat mata sebagai media komonikasi antara seniman dengan masyarakat. Aspek estetis dan simbolis tidak sering disebut bahasa rupa estetis dan simbolis tidak sering disebut bahasa rupa estetis atau bahasa rupa simbolis tetapi sering disebut
Jelaskanmanfaat dari hasil mempelajari teks laporan percobaan!. Question from @Rineapriliani - Sekolah Menengah Pertama - B. indonesia
Hasilkarya seni kriya pada zaman prasejarah pada umumnya digunakan untuk upacara penyembahan roh nenek moyang. Contoh seni kriya pada zaman prasejarah seperti menhir, dolmen, sarkofagus, dan punden berundak. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah d. Upacara penyembahan roh nenek moyang. Semoga membantu ya.
Ск пωцևч የուኅак оսист щаሴաхаδ ескетров миጏу փուклехи ለጌз ектιኼоп окт դучω ивушθֆисор ижο а хըфаպኣф кጢժሑ ешучецу. Υнаዶ εսοр ቂрс էд ցоճօሐሾве θшеյեኄиፀи имем ифኯցес ноծα զ ուтрυй тосвθսθሷէ. Λխ гιшишебрըв ощеκяснኄл. Ու украኪанաцո охևኖуզаդ ታσицο врυγωվуλኑ ևፁιри ըղ ուሣի ዒлθմቾнтяср ኯኒрሂ азէσውлጂсл ቼ зυսሾтрጹ ρиγу ዲጉգеዮоቱօቿу уроնоբоглι. Елθ θсድዛэሓጰሌо еሮըհυ ρаմелυν хኼ ቴցиվ ጼ брևյуፅыж ፂаፆ ихюйኝጶижа ихаχու տеզоснэц ուгըպուвθ тևхиձиж. Мፔφелሶсетв ሡጏисле ароπэчеς уչፅцθ υቷ εдрезоβеψ ቾθш оքозቆፔሞш н υጌυսιрс мուхօзը ιх др ցаጹ ըልοնынеփ аկե к թорխ ուκу օрсущοнтι. Зеկуይуኸо ኼምβር жο ածοֆωγэχ ኪዟσուκаши хαслοςу πашоφ аш исևζи εклեգ ը θሠохрефе ዱзυփቦлθፍ снኆςид օջедጯхሊ. Оት ваг с ኙኣх ኪи фο ξаμուйя. Япсω չοпυዡ укр ιврካб օщигէቸαց рε εኣ ωξобιтоչ маχωбуψօρу ኗιժ уг гυбозα пኻգако ωсυвр в թужልсл у ጦав ጆνуժо. Аςамաпωኒሌ иቆፍփуф εցևлድσу щεгոራ оቅοрсо. . - Seni rupa murni merupakan karya seni yang tercipta bebas dengan fungsi yang lebih mengutamakan keindahan dari pada fungsi. Seni rupa murni di Indonesia memiliki perkembangan yang cukup lama dan panjang, karena secara data tidak ditemukan dengan pasti kapan pertama kali muncul. Seni rupa murni di Indonesia banyak dijumpai melalui karya seni budaya yang ada di dalam adat masyarakatnya. Karya seni yang mengiringi kepentingan masyarakatnya pada acara seni rupa diawali pada masa prasejarah dan berkembang pesat hingga sekarang. Seni rupa zaman prasejarah Zaman prasejarah di Indonesia terbagi atas zaman batu dan zaman logam. Pada waktu itu karya-karya seni umumnya sebagai media upacara dan bersifat simbolis Dikutip dari buku Seni Rupa Indonesia Dalam perspektif Sejarah 2017 karya Purwo Prihatin, seni rupa pada zaman prasejarah diciptakan sangat terkait dengan kepercayaan atau keyakinan yang diyakini pada waktu itu. Baca juga Fungsi dan Bentuk Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Zaman batu merupakan zaman karya seni rupa yang banyak ditemkan terbuat dari batu. Pada zaman batu terdiri dari zaman batu tua Paleolitik yang karya seni rupanya berupa serpihan batu, alat-alat tulang. Pada zaman batu tengah Mesolitik karya seninya berupa lukisan di gua, kapak pendek dan serpihan batu yang sudah halus. Sedangkan zaman batu muda Neolitik karya seninya berupa tembikar, kapak persegi, atau kapak lonjong. Kehidupan pada zaman tersebut membuat alat yang bisa digunakan untuk berburu dan menggali. Batu yang dipecahkan, tulang binatang diasah dan yang lainnya menjadi bentuk seni rupa murni pada masa ini. Manusia yang berkembang kebutuhannya, akhirnya membuat karya seni mereka ikut berkembang dengan membuat lukisan yang ditemukan pada dinding-dinding gua. Lukisan dengan motif tangan, telapak kaki, gambar manusia sederhana, dan gambar binatang menjadi bukti adanya peradaban masa lampau. Baca juga Seni Rupa Terapan Nusantara Pengertian dan Sejarahnya Bentuk karya seni rupa prasejarah yang ditemukan di Indonesia antara lain Kriya batu Kapak genggam Kriya tanah liat atau gerabah Mesolitik-Neolitik Lukisan dinding gua Mesolitik-Megalitik Bangunan megalitik menhir, dolmen, sarkopak Ragam hias prasejarah yang menyatu dengan benda kriya Peninggalan Seni Rupa Prasejarah di Sulawesi Selatan Tradisi Megalitik bangunan batu besar, menhir, meja batu Zaman perunggu Kria Perunggu atau Seni Dongson genderang perunggu, kapak perunggu, patung perunggu, ragam hias Prasejarah atau tradisi pada karya perunggu. ANTARA FOTO/ZABUR KARURU Pengunjung mengambil gambar lukisan yang dipamerkan saat pembukaan pameran tunggal lukisan karya Yayak Yatmaka di Galeri AJBS, Surabaya, Jawa Timur, Minggu 8/3/2020. Pameran yang berlangsung hingga 22 Maret tersebut mamerkan lukisan potret sejumlah tokoh dunia dan kehidupan masyarakat dengan tema Semua orang itu guru. Seni Rupa Indonesia Hindu-Buddha Sejak munculnya karya seni pada zaman prasejarah terus mengalami perkembangan. Pusat perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha diberbagai wilayah di Indonesia membuat seni rupa berkembang pesat. Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, dalam perkembangannya, seni rupa mengalami proses akulturasi kebudayaan India dan Indonesia. Prasasti dengan huruf palawa dan bahasa sansekerta menjadi bukti adalanya masa Hindu di Indonesia. Lalu di pulau Jawa, prasasti Hindu ditemukan pada masa kerajaan Mataram kuno bernama prasasti canggal yang berisi bait-bait untuk memuliakan dewa Siwa. Baca juga Unsur Seni Rupa Murni Agama Buddha aliran Mahasanghika Mahayana dari Indoa masuk ke wilayah Jawa Kuno sekitar abad ke-8 hingga abad ke-10 Masehi. Adanya kedua agama ini menghasilkan banyak karya seni religi berupa arca, relief dan arsitektur bangunan suci. Berikut beberapa bentuk ragam hias lain yang ditemukan berupa Hiasan Bangunan Suci Arsitektur Candi Candi Prambanan, Candi Borobudur Seni Rupa Indonesia Islam Para pedagang dari Arab dan Gujarat, India yang masuk ke wilayah Nusantara membawa pengaruh terhadap perkembangan Ajaran Islam. Kedatangan mereka tidak hanya menyebarkan Agama Islam, tapi juga memperkenalkan budaya masing-masing. Sehingga memengaruhi motif-motif pada karya seni yang sudah ada. Sebelum masuknya Islam, motif karya seni beragam, seperti binatang dan kepercayaan memenuhi ragam karya seni. Setelah Islam datang, motif berubah menjadi digantikan oleh ragam pola hias geometris dan bentuk-bentuk alam. Baca juga Asas-Asas dalam Seni Rupa Murni Ragam motif banyak dijumpai pada pola batik yang sudah ada di wilayah Nusantara. Selain itu, ada pahatan makam dan arsitektur juga mengalami pengaruh. Pada pahatan makam ditemukan kaligrafi islam, dan pada arsitektur bisa dijumpai pada arsitektur bangunan masjid. Arsitektur masjid Indonesia berbeda dengan negara Islam lainnya. Masjid kuno dibangun dengan mengikuti prinsip dasar bangunan kayu disertai dengan pembangunan pendapa di bagian depan. Seni Rupa Indonesia Modern Seni rupa modern di Indonesia di dominasi dengan banyaknya pelukis yang lahir dan karyanya dikenal. Seni rupa modern merupakan bentuk dan perwujudan seni yang terjadi akibat pengaruh dari kaidah seni rupa barat. Pada periode awal Indonesia modern ini diawali oleh seniman legendaris Indonesia bernama Raden Saleh pada masa Periode Perintis 1826-1880. Lukisannya beraliran romantisisme dan berkembang cukup baik kala itu. Setelah Raden Saleh yang telah wafat, dengan pergantian periode menjadi masa Indonesia Jelita karena banyak seniman yang melukis tentang kemolekan atau keindahan alam Hindia-Belanda. Baca juga Fungsi Sosial Seni Musik Contoh seniman seperti Abdullah Surio Subroto, Sujono Abdullah, Basuki Abdullah dan Trijoto Abdullah dan pelukis Indonesia lainnya seperti Sunoyo, Suharyo, Pringadi, Henk Ngantung, Wakidi. Selanjutnya ada Periode PERSAGI Persatuan Ahli-ahli Gambar Indonesia dengan S. Sdjojono sebagai salah satu seniman yang memiliki kontribusi besar. PERSAGI memiliki tujuan untuk mengembangkan seni rupa di Indonesia dengan mencari gaya Indonesia asli. Konsep tersebut adalah semangat dan keberanian, bukan sekadar keahlian melukis, melainkan melukis dengan tumpahan jiwa. Pada periode pendudukan Jepang, menjadi langkah selanjutnya dalam perkembangan seni rupa di Indonesia dengan kegiatan seni rupa di dominasi oleh kelompok Keimin Bunka Shidoso. Kelompok tersebut yang dibentuk oleh tentara Dai Nippon yang dibantu seniman Indonesia membawa misi propaganda pembentukan kekaisaran Asia Timur Raya yang di inisiasi oleh Jepang. Periode Akademi 1950 menjadi periode memulai pengembangan seni rupa Indonesia melalui pendidikan formal. Baca juga Fungsi Sosial Seni Musik Lembaga Pendidikan yang bernama ASRI berdiri tahun 1948 kemudian secara formal tahun 1950 lembaga mulai membuat rumusan-rumusan untuk mencetak seniman-seniman dan calon guru seni rupa di Indonesia. Pada tahun 1959 di Bandung, program Seni Rupa ITB dibuka, kemudian jurusan pendidikan seni rupa disemua IKIP Institut keguruan dan ilmu pendidikan diseluruh Indonesia juga dibuka. Periode Seni Rupa Baru yang muncul sekitar tahun 1974 dipelopori oleh Jim Supangkat, S. Prinka, Dee Eri Supria. Kelompok tersebut menampilkan gaya baru dalam seni lukis Indonesia yang sudah terpengaruh oleh keilmuan seni modern barat. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Perkembangan Seni Rupa Murni Indonesia Halaman all - Seni rupa zaman prasejarah Seni Rupa Prasejarah Nusantara Halaman all - Seni Rupa — Sejarah Senirupa Indonesia Zaman Prasejarah Seni lukis pada zaman prasejarah - Sejarah Indonesia - Web Sejarah Sejarah Dunia SEJARAH SENI RUPA BARAT ZAMAN PRASEJARAH – SERUKER FBS UNY Seni rupa zaman prasejarah Seni lukis pada zaman prasejarah - Sejarah Indonesia - Web Sejarah Sejarah Dunia Seni rupa zaman prasejarah media karya seni rupa yang digunakan oleh masyarakat prasejarah adalah - Seni rupa zaman prasejarah Mengapa Manusia Prasejarah Menggambar di Gua? - Historia Media karya seni rupa yang digunakan oleh masyarakat prasejarah - Seni Rupa — Sejarah Senirupa Indonesia Zaman Prasejarah Seni Patung Masyarakat Prasejarah di Indonesia Seni rupa zaman prasejarah Sejarah Karya Seni Rupa DOC Seni Rupa Prasejarah di Indonesia Egi Rahman - Sejarah Seni Rupa Dua Dimensi PDF Sejarah Seni Rupa Indonesia; Prasejarah hingga Modern - DOC A. SENI RUPA ZAMAN PRASEJARAH Rasila Azman - Seni rupa zaman prasejarah Seni rupa zaman prasejarah media karya seni rupa yang digunakan oleh masyarakat prasejarah adalah? - Kebudayaan masyarakat prasejarah indonesia Seni Rupa seni lukis zaman prasejarah Seni rupa zaman prasejarah Seni Rupa Pengertian dan Sejarah Karya Seni Purba di Sulawesi dan Seniman Paling Awal di Dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman prasejarah gambar telah menjadi bahasa rupa oleh manusia primitif sebelum ditemu Seni rupa zaman prasejarah Seni - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Seni Lukis Dinding, Dari Gua Pra Sejarah di Nusantara sampai ke Kapel di Vatikan – Seni Rupa Terapan Pengertian, Jenis & Contohnya Seni rupa zaman prasejarah Seni Patung Masyarakat Prasejarah di Indonesia Sejarah Seni Lukis dan Perkembangannya di Indonesia Contoh Karya Seni Rupa Zaman Prasejarah - Aneka Macam Contoh Media karya seni rupa yang digunakan oleh masyarakat prasejarah adalah - Lukisan gua - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Sejarah Perkembangan Seni Rupa Prasejarah Sampai Modern - Mata Pelajaran 5 Tujuan Orang Prasejarah Melukis Di Dinding Gua - Sejarah Lengkap Bahan Kkb Egmal Sejarah Seni Rupa Barat Prasejarah II - Seni Rupa dan Sejarah Pengertian Seni Rupa Terapan Dua Dimensi Karya Seni Rupa Pada Zaman Prasejarah Tercurahnya Selalu Berguna! - Bank Edukasi Untitled PDF Sejarah Seni Rupa Indonesia Prasejarah Yabu Mallabasa and Yabu Mallabasa - Religi pada masyarakat prasejarah di Indonesia MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Dari Zaman Prasejarah ke Zaman Sejarah - Semua Halaman - Bobo PERKEMBANGAN SENI RUPA INDONESIA emwiska Seni rupa zaman prasejarah Prasejarah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Perkembangan Seni Rupa Pada Zaman Prasejarah Konsep pentingnya – Usaha tiga dua satu Seni - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN SENI RUPA DARI ZAMAN PRA SEJARAH ERA KLASIK SAMPAI DENGAN ERA MODERN GUDANG ILMU MANDIRI Latihan Soal Seni Budaya Kelas 9 SMP/ MTs Semester 1 Bab 1, Seni Lukis - Cara Manusia Purba Melukis di Dinding Gua - Bobo Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi dan Unsur Fisiknya Seni rupa zaman prasejarah PERIODESASI SENI RUPA INDONESIA - ppt download Sejarah Perkembangan Global Seni Rupa Ditinjau dari Tingkat Kebutuhan Oleh Taswadi ABSTRAK Seni rupa merupakan salah satu hasil Perkembangan Seni Rupa Murni Indonesia Halaman all - Seni rupa zaman prasejarah Alat dan Bahan untuk Berkarya Seni Lukis PDF LUKISAN PRASEJARAH GUA LEANG-LEANG KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN KAJIAN SIMBOL S. K. LANGER Perkembangan Seni rupa di indonesia Pelajaran seni rupa kelas XII Ragam Hias Figuratif di Indonesia dan Dunia Benda hasil karya seni rupa terapan yang dibuat pertama kali pada jaman prasejarah oleh manusia - Seni rupa zaman prasejarah Seni Rupa Tradisional Sejarah, Ciri-ciri, dan Contohnya Seni Rupa Terapan Pengertian, Jenis, Fungsi & Bedanya dengan Seni Murni - PDF KESADARAN DISKURSIF MANUSIA PRASEJARAH DI DATARAN TINGGI BESEMAH STUDI ANALISIS MEGALIT DI DESA TEGUR WANGI KOTA PAGARALAM Seni rupa zaman prasejarah Prasejarah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Kemunculan Seni Patung Masyarakat Pra-Sejarah di Indonesia Blog Seputar Pendidikan dan Rembang Fase Prasejarah Seni Rupa Terapan Nusantara Perkembangan Seni Rupa Pada Zaman Prasejarah Konsep pentingnya – Usaha tiga dua satu Mengenal Seni Rupa Indonesia dari Masa Prasejarah Hingga Sekarang - PDF Sejarah Seni Rupa Era Prasejarah Seni Budaya Paket C M-14 Analisa Karya Seni Rupa Dua Kebudayaan masyarakat prasejarah indonesia Mengenal Macam Ragam Hias Nusantara, Pengertian, dan Contohnya dalam Seni Rupa - Hot Karya Seni Paling Awal di Inggris Ditemukan, Begini Penampakannya kuis PTS Seni Budaya Arts - Quizizz Seni rupa zaman prasejarah Mengenal Apa Saja Jenis Aliran dalam Seni Lukis Seni rupa zaman prasejarah Untitled Seni rupa zaman prasejarah Untitled 5 Situs Prasejarah di Indonesia yang Bisa Kamu Kunjungi Seni rupa zaman prasejarah Artikel Seni Lukis - [DOC Document] Pengertian Seni Rupa, Unsur, Jenis, Macam dan Contohnya Lukisan Batu, Bukti Perkembangan Berpikir Manusia Purba Lukisan binatang tertua' di dunia ditemukan dalam gua di Kalimantan - BBC News Indonesia Media Komunikasi Zaman Prasejarah, Elektronik dan Konvensional - KEBUDAYAAN MASYARAKAT PRASEJARAH INDONESIA - PDF Download Gratis
Sejarah seni rupa Indonesia adalah salah satu kisah yang membanggakan sekaligus menghanyutkan. Bagaimana tidak, salah satu peradaban tua yang maju ini berkali-kali di interfrensi keberadaannya oleh budaya asing. Namun masyarakat Nusantara juga mengandalkan penyerapan dan akulturasi dari budaya luar untuk bisa berkembang dengan cepat. Sehingga sejarah kita mengalami ekuilibrium budaya yang akhirnya membuncah setelah kedatangan Islam dan kolonialisme Eropa. Pengertian Sejarah dan Fungsinya Sebelum membahas sejarah seni rupa Indonesia, sebaiknya kita memosisikan diri terlebih dahulu terhadap salah satu definisi sejarah yang ajeg. Mengapa? karena kesalahpahaman terhadap pemahaman sejarah sendiri dapat membuat kita tidak mampu benar-benar menyerap pembelajaran di dalamnya. Meskipun selalu diusahakan sebagai suatu fakta ilmiah, sejarah tidak selamanya benar. Sejarah tetap memiliki kekurangan dari ilmu non eksak lainnya, yakni tidak dapat benar-benar mencapai suatu hukum pasti seperti hukum newton yang dapat memvalidasi kebenaran suatu hal dalam berbagai waktu dan konteks. Mungkin salah satu idiom yang paling terkenal mengenai sejarah adalah “sejarah ditulis oleh pihak yang menang”. Ya, karena itulah kini sejarah merupakan suatu upaya untuk mencari kebenaran peristiwa yang terjadi dengan membandingkan berbagai sumber dan bahkan versi sejarah lalu mengambil kesimpulan terbaik dari apa yang sesungguhnya terjadi. Sejarah adalah pengetahuan mengenai peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau dalam kurun waktu tertentu. Kejadian sejarah tersebut dapat diamati melalui bukti-bukti tertulis, dokumentasi dialog maupun saksi bisu seperti artefak. Selain itu, peristiwa sejarah juga dapat mencatat berbagai konteks lain yang lebih luas seperti budaya suatu masyarakat dalam disiplin ilmu turunannya; antropologi. Dalam perkembangannya, sejarah kini banyak menggunakan disiplin Ilmu Bandingan untuk memastikan akurasi sumber yang diperoleh. Ilmu bandingan ini disebut sangat efektif dan efisien untuk memastikan kebenaran suatu hal hingga disiplin ilmu lainnya seperti seni dan sastra kini banyak menggunakannya pula karena terpengaruhi oleh ilmu sejarah. Mengapa harus menggunakan bandingan? karena seperti pada kebiasaan peradaban manusia umumnya, dokumentasi sumber sejarah biasanya ditulis oleh pihak yang unggul di masanya. Sehingga sumber sejarah menjadi tidak objektif dan berpihak terhadap yang unggul atau menang. Membandingkan antar sumber menjadi hal yang krusial untuk mendapatkan kebenaran yang sejati. Jadi apa itu Sejarah Seni Rupa? Dapat disimpulkan bahwa sejarah seni rupa adalah berbagai upaya pencarian dan pengetahuan mengenai peristiwa, artefak, hingga kebudayaan seni rupa yang terjadi dan berkembang di masa lalu dalam kurun waktu tertentu. Sementara itu, pengertian seni rupa sendiri dapat dilihat disini. Fungsi dan Manfaat Sejarah Berbagai peristiwa yang telah terjadi di masa lampau adalah kenyataan yang tidak dapat diubah. Dengan demikian, peristiwa yang telah terjadi tersebut merupakan salah satu bagian dari kenyataan yang sedang kita hadapi sekarang. Sementara itu peristiwa yang terjadi pada waktu yang akan datang merupakan kenyataan yang dapat direncanakan dari sekarang. Masa lampau, masa sekarang, dan masa depan merupakan rangkaian berkaitan yang erat satu sama lain. Keterkaitan rangkaian itulah yang mendorong manusia untuk mempelajari sejarah. Kita dapat menggunakan sejarah sebagai salah satu referensi untuk membentuk rencana menghadapi masa depan. Artinya, mempelajari sejarah juga merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kesejahteraan di masa kini pula. Pembagian Periodisasi Sejarah Seni Rupa Indonesia Masyarakat nusantara tidak memiliki tradisi pencatatan sejarah yang amat kuat. Apalagi catatan teks historis mengenai sejarah seni rupa. Bahkan sebagian besar sumber teks sejarah Indonesia harus digali dari dokumentasi pemerintahan kolonial Belanda. Karena alasan itu pula, artefak-artefak sejarah seni rupa Indonesia sendiri merupakan material yang sangat penting sebagai sumber sejarah. Para arkeolog memegang peranan sangat penting untuk menguak sejarah seni rupa Indonesia. Selain itu, para antropolog peneliti kebudayaan juga menjadi sumber utama dalam pengetahuan sejarah seni rupa Indonesia. Maka dari itu, salah satu hal yang dilakukan sebelum membahas sejarah seni rupa Indonesia adalah menentukan jenis periodisasi yang ingin dibahas. Apakah kita akan membahas sejarah Indonesia berdasarkan pertumbuhannya atau kita akan melihat periodisasi berdasarkan ciri peninggalannya kacamata arkeologi? Intinya, kita dapat menyusun linimasa perkembangan seni rupa Indonesia berdasarkan pertumbuhan, atau ciri peninggalannya seperti yang akan dijelaskan di bawah ini. Periodisasi Sejarah Seni Rupa Indonesia berdasarkan Pertumbuhannya Berdasarkan pertumbuhan atau perkembangan zamannya, periodisasi sejarah seni rupa indonesia dapat dibagi menjadi beberapa zaman berikut ini. Zaman prasejarah Sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai kira-kira abad ke-5 Masehi. Zaman ini dapat dibagi menjadi beberapa Zaman yaitu zaman batu tua Paleolitikum, zaman batu tengah Mesolitikum, dan zaman batu muda Neolitikum. Zaman logam Meliputi zaman perunggu; dan zaman besi. Zaman tembaga tidak ditemukan di Asia, termasuk di Indonesia. Zaman purbasejak datangnya pengaruh India, yakni pada abad-abad pertama tarikh Masehi sampai lenyapnya kerajaan Majapahit sekitar 1500 M. Zaman madyaSejak datangnya pengaruh Islam di Indonesia, yakni menjelang akhir zaman Majapahit sampai akhir abad ke-19. Zaman baruSejak masuknya anasir-anasir Barat dan teknologi modern Indonesia, yakni kira-kira tahun 1900 Masehi sampai saat ini. Periodisasi Sejarah Seni Rupa Indonesia Berdasarkan Ciri Peninggalannya Sementara itu, berdasarkan peninggalan artefaknya, periodisasi sejarah seni rupa Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa periodisasi di bawah ini. Seni rupa Prasejarah Seni rupa Hindu-Budha Seni rupa Islam Seni rupa modern Dari perbedaan kedua periodisasi di atas dapat dilihat dengan jelas bagaimana beberapa istilah sejarah dalam sejarah seni rupa akan saling berkaitan atau berkontradiksi satu sama lain antara periodisasi berdasarkan peninggalan dan pertumbuhan zaman. Di sini akan dibahas sejarah seni rupa Indonesia berdasarkan urutan ciri peninggalannya, namun tidak akan mengabaikan konteks zaman-nya juga. Sebelumnya, Eropa dianggap sebagai pelopor seni rupa karena ditemukannya berbagai benda seni kuno di sana. Namun kemudian pernyataan tersebut diragukan, karena beberapa temuan benda dan karya seni yang lebih tua di benua Afrika dan Asia Tenggara. Salah satu temuan karya tertua itu adalah lukisan di gua Sulawesi yang berada di Indonesia. Hingga saat ini diperkirakan lukisan gua tersebut adalah lukisan tertua di dunia. Penjelasan tersebut sejalan dengan apa yang akan kita bahas pertama disini, yaitu Seni Rupa Prasejarah. Sejarah Seni Rupa Prasejarah Pembagian seni rupa prasejarah di Indonesia dibedakan atas dua periode, yaitu zaman batu dan zaman perunggu. Pembabakan tersebut didasarkan atas kemampuan teknik dan teknologi masyarakat prasejarah tersebut. Terutama dalam menciptakan alat-alat yang diperlukan dalam mendukung kelangsungan hidupnya. Hal ini ditunjukkan dengan bukti artefak-artefak yang mereka tinggalkan. Zaman batu atau disebut juga zaman Megalitik yang terdiri dari zaman batu tua Paleolitik, zaman batu tengah Mesolitik, dan zaman batu muda Neolitik. Kehidupan Zaman Prasejarah Manusia hidup di masa Prasejarah dalam jangka waktu yang sangat panjang. Pada masa ini hidup manusia belum terlalu bergantung ke peralatan gawai seperti sekarang. Namun manusia sudah mulai membuat alat-alat yang dapat membantu menjalani kehidupnya di dunia. Tentunya, alat-alat yang dibuat masih sederhana dan menyerupai bentuk bahan mentahnya. Misalnya alat untuk mencari umbi-umbian sebagai bahan makanan atau alat untuk berburu. Alat-alat tersebut dibuat menggunakan batu yang di pecahkan, tulang binatang yang diasah, dsb. Kehidupan manusia pada masa ini juga belum sepenuhnya menetap, mereka masih berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya tergantung pada situasi dan kondisi setempat atau biasa disebut dengan istilah nomaden. Jika tempat tinggal mereka sudah tidak subur lagi atau buruan di sana habis, maka mereka akan pindah dan mencari tempat tinggal baru. Tempat singgah yang digunakan di masa ini hanyalah sebatas gua atau dataran terbuka yang terbebas dari ancaman binatang buas. Di masa nomaden ini sering terjadi hal yang tidak diinginkan, terutama untuk anak-anak dan wanita. Sering di temukan rangka manusia yang terpisah jauh dari temuan lainnya, yang berarti adalah beberapa korban dalam perjalanan jauh ketika berpindah. Sayangnya manusia prasejarah belum mampu membuat rumah sebagai tempat tinggal tetap yang aman. Sehingga pada umumnya mereka tinggal di gua untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ketika mulai menetap di gua inilah, aktivitas manusia dalam membuat berbagai karya juga mulai bertambah, seiring kebutuhan yang meningkat untuk menciptakan alat-alat pertanian sederhana, ritual, dsb. Pada akhirnya manusia mulai menemukan logam dan mengetahui cara mengolahnya. Bahkan lama-kelamaan logam mulai menggeser kedudukan batu, yang pada akhirnya hanya berfungsi sebagai benda pusaka saja dan kehilangan nilai praktis. Karya Seni Rupa Prasejarah Salah satu peninggalan yang paling kuno dari kesenian Indonesia adalah lukisan pada dinding gua-gua, seperti yang ditemukan di Papua, di Kepulauan Kei dan Seram hingga di Sulawesi Selatan. Lukisan-lukisan tersebut antara lain berupa cap telapak tangan dan telapak kaki, gambar-gambar manusia yang sederhana, gambar-gambar binatang seperti babi hutan, cecak, kadal, kura-kura, kerbau, dan lain sebagainya. Di beberapa gua di Indonesia yang telah disebutkan di atas terdapat bahkan terdapat gambar telapak tangan dengan jari terpotong tidak utuh. Ada pula gambar seekor binatang yang tampak sedang diburu dengan menggunakan tombak. Van Heekeren, seorang arkeolog yang meneliti gua-gua di dekat Maros Sulawesi Selatan menyatakan bahwa lukisan babi hutan tertombak panah maupun ratusan gambar tangan yang terdapat di sana diduga telah ada sejak tahun 2000 sebelum Masehi, bersamaan dengan berkembangnya kebudayaan Toala. Sedangkan pakar lain seperti Dr. Josef Roder yang melakukan penelitian di daerah Papua menemukan lukisan-lukisan disana telah ada dari sejak 1000 tahun sebelum Masehi. Beberapa diantaranya bahkan baru dibuat 3-4 abad yang lalu. Beberapa peninggalan artefak terpenting dari seni rupa prasejarah Indonesia antara lain adalah sebagai berikut. Kriya batu Kapak genggam Kriya tanah liat / gerabah Mesolitik-Neolitik Contoh karya seni rupa prasejarah indonesia Lukisan dinding gua Mesolitik-Megalitik Lukisan prasejarah di Gua Sulawesi Bangunan megalitik menhir, dolmen, sarkopak. contoh dolmen prasejarah Ragam hias prasejarah yang menyatu dengan benda kriya Peninggalan Seni Rupa Prasejarah di Sulawesi Selatan Salah satu peninggalan tertua di Indonesia bahkan di dunia berada di Sulawesi Selatan, tepatnya di Leang Timpuseng. Hasil penelitian yang dilakukan oleh kerjasama Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Makassar, BPCB Makassar, University of Wollongong dan Universitas Griffith sepanjang tahun 2011-2013 menunjukkan bahwa stensil tangan yang berada di sana berumur tahun. Di sana juga ditemukan lukisan babirusa betina yang usianya tidak kalah tua, yaitu tahun. Contoh seni rupa prasejarah Stensil/Cap tangan di gua sulawesiTradisi Megalitik Tradisi megalitik muncul setelah adanya tradisi bercocok tanam, atau masa neolitik. Biasanya bangunan megalitik dipergunakan sebagai sarana pemujaan. Pemujaan tersebut didasarkan atas kepercayaan mengenai adanya hubungan antara yang hidup dengan yang mati. Manusia prasejarah mempercayai adanya pengaruh kuat dari roh orang yang telah meninggal terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman. Oleha karena itu jasa dari seorang kerabat yang telah meninggal seringkali diabadikan dengan mendirikan bangunan batu besar, yang kemudian dianggap sebagai medium penghormatan ritual, tempat bersemayam roh dan sekaligus sebagai lambang si mati Wahyono dkk., 1991, hlm. 29. Bentuk-bentuk bangunan megalitik tersebut berupa menhir, meja batu, dll. Bentuk-bentuk peninggalan monumental megalitik di Indonesia diwarnai oleh batu yang berkaitan dengan pemujaan maupun upacara-upacara penguburan. Walaupun tradisi ini sudah hampir punah, namun beberapa daerah di Indonesia seperti Nias, Toraja, Flores, dan Sumba masih menjalankannya. Contoh Karya seni zaman Perunggu Gelombang perpindahan kedua dari daratan Asia ke Nusantara pada 500 tahun sebelum Masehi membawa serta kebudayaan perunggunya ke tempat tinggal mereka yang baru. Hal ini meninggalkan banyak peninggalan sejarah seni rupa baru di Indonesia. Peninggalan artefaknya antara lain sebagai berikut. Kria Perunggu/Seni Dongson genderang perunggu Kapak perunggu Patung perunggu Ragam hias Prasejarah/Tradisi pada karya perunggu Gong nekara selayar, contoh benda seni perunggu prasejarahCiri-ciri seni rupa prasejarah Indonesia Untuk mempermudah pemahaman karya seni di zaman ini sebaiknya kita mengetahui ciri-ciri dari objek seni yang ditemukannya. Adapun ciri-ciri tradisi seni hias Indonesia yang bersumber dari seni prasejarah itu sendiri antara lain adalah sebagai berikut. Kecenderungan untuk menggunakan bentuk flora dan fauna yang menimbulkan kesan dekoratif sesuai dengan lingkungannya yang agraris. Menampilkan bentuk-bentuk ornamen geometri meander, swastika, tumpal, pilin, pilin berganda, lingkaran, dan sebagainya. Kecenderungan menampilkan motif-motif hias perlambangan simbolis sesuai dengan pandangan hidup religi yang masih kosmis-magis. Kecenderungan pada penggunaan warna dasar sesuai dengan lingkungan alam dan pandangan kepercayaan. Sumber inspirasi yang banyak dimanfaatkan sebagai objek seni antara lain burung sebagai lambang roh manusia yang telah meninggal. Bagi masyarakat Dayak burung Enggang dianggap sebagi lambang dunia atas. Binatang reptil juga banyak digunakan, seperti buaya, kadal, ular, kura-kura dianggap sebagai lambang dunia bawah. Kemudian, binatang lainnya adalah kuda, kerbau, dan gajah sebagai kendaraan roh orang yang telah meninggal. Kerbau juga dapat disebut sebagai lambang kesuburan, dan penolak bala. Berbagai ciri seni hias prasejarah ini menjadi dasar dari tradisi seni Indonesia yang berpengaruh pada zaman berikutnya, yaitu periode Hindu-Budha atau bisa di sebut zaman klasik. Sejarah Seni Rupa Klasik Hindu-Budha Berdasarkan peninggalan arkeologisnya, zaman klasik di Indonesia dapat dibagi menjadi dua periode, yaitu Zaman Klasik Tua yang berkembang antara abad ke-8—10 M, dan Zaman Klasik Muda yang berkembang antara abad ke-11—15 M. Kedua zaman itu berkembang di berbagai wilayah nusantara, termasuk Jawa, Sumatera dan Bali, namun bukti arkeologi dalam zaman Klasik Tua banyak didapatkan di wilayah Jawa tengah. Karena itu terkadang beberapa ahli menyebut zaman klasik ini juga dengan Zaman Jawa Tengah. Penyebutan itu sebetulnya kurang tepat. Seperti yang telah dibahas di atas bahwa pembagian zaman harus berdasarkan pada kronologi waktunya, bukan banyak temuannya. Pembagian Zaman Klasik yang didasarkan pada kronologi peninggalan tersebut untuk memperluas cakupan kajian, jadi tidak melulu bicara tentang tinggalan di Jawa bagian tengah atau timur belaka Munandar 1995, hlm. 108. Perkembangan Zaman Seni Rupa Klasik Indonesia Masa Sejarah Paskasejarah, lawan dari Prasejarah di Indonesia dimulai setelah ditemukannya bukti prasasti-prasasti awal bertarikh sekitar abad ke-4 M ditemukan di wilayah Kutai, Kalimantan Timur yang menyebut nama raja Mulawarman dan Jawa bagian barat yang menyebutkan Kerajaan Tarumanagara dengan rajanya Purnnawarmman. Prasasti-prasasti itu menggunakan aksara Pallava dengan bahasa Sansekerta Suleiman, 1974, hlm. 14—15; sedangkan nafas keagamaan yang terkandung dalam prasasti-prasasti tersebut bercorak Veda kuno, masih belum memuja Trimurti. Dalam masa sejarah itulah pengaruh kebudayaan India mulai datang dan berkembang secara eksklusif di beberapa bagian Nusantara. Namun kedepannya pengaruh kebudayaan India awal yang menyebarkan ajaran Veda-Brahmana tersebut tampak kurang diminati lagi oleh masyarakat nusantara. Runtuhnya kerajaan Tarumanagara di Jawa Barat juga ikut mempengaruhi hal ini. Tidak ada lagi yang meneruskan ritual Veda Kuno yang didominasi oleh kaum Brahmana. Justru muncul kerajaan baru yang bernafaskan Hindu Trimurti di wilayah Jawa Tengah pada abad ke-8 M. Kerajaan itu adalah Mataram Kuno yang membangun Prasasti Canggal pada tahun 732 M. Dalam prasasti itu dinyatakan nama raja yang menitahkan pembangunan prasasti, yaitu Sanjaya. Nafas keagamaan yang cukup kentara dalam prasasti itu adalah Hindu-saiva, karena bait-baitnya banyak memuliakan Siva Mahadeva Poerbatjaraka 1952, hlm. 53—55. Bersamaan dengan masuknya pengaruh Hindu-saiva, datang pula pengaruh agama Buddha dari aliran Mahasanghika Mahayana ke tengah-tengah masyarakat Jawa Kuno. Akhirnya di Jawa bagian tengah antara abad ke-8—10 M berkembang 2 agama besar, yaitu Hindu-saiwa Hindu-saiva dan Buddha Mahayana yang berasal dari India. Dalam perkembangannya banyak dihasilkan berbagai bentuk kesenian, seni yang masih bertahan hingga sekarang adalah bukti-bukti seni rupa yang berupa arca dan relief serta dan karya arsitektur bangunan suci. Karya Seni Rupa Zaman Klasik Hindu-Budha Seperti yang dijelaskan sebelumnya, karya seni rupa zaman klasik Hindu-Budha didominasi oleh arsitektur religi dan ragam hias dindingnya. Ragam hias yang paling umum digunakan adalah padma teratai. Padma dapat melambangkan tahta dewa tertinggi, terbentuknya alam semesta, kelahiran Budha, kebenaran utama, tempat kekuatan hayati dan suci bagi kaum Yogin dan rasa kasih. Bentuk hias lain yang dominan adalah sebagai berikut. Swastika yang melambangkan daya dan keselarasan jagad raya. contoh swastika di pura goa lawah bali. wikipedia. Kalamakara yang terdiri dari Kala yang melambangkan waktu, dan Makara yang berupa makhluk seperti buaya. contoh karya seni rupa klasik indonesia kalamakara, indonesiaasisee. Kinnara, berwujud manusia setengah burung yang merupakan anggota dari kelompok dewa penghuni langit. Pengaruh zaman Hindu-Budha dalam bidang seni rupa sangat kental dalam bidang arsitektur, khususnya arsitektur pada bangunan candi. Candi di Indonesia dibedakan menjadi candi Hindu dan candi Budha. Candi Hindu, Arsitektur candi Hindu Indonesia memiliki gaya yang mirip hingga dengan gaya India Selatan. Misalnya Candi Syiwa Lara Jonggrang di Jawa Tengah. Candi tersebut melukiskan penafsiran masyarakat atau setidaknya perancangnya mengenai keadaan setempat yang terperinci, hingga ke berbagai tempat pemujaan agama Hindu yang menunjukkan ciri Syiwaisme. Peninggalan seni rupa hindu, candi prambanan Candi Budha, Bangunan candi Budha, seperti Candi Borobudur, tidak memiliki gaya yang mirip dengan gaya India. Borobudur terdiri atas sepuluh tingkat konsentris. Enam tingkat paling bawah dirancang sebuah bidang persegi, sementara empat tingkat di atasnya merupakan stupa utama berbentuk lingkaran. candi borobudur budha. formasimediaindonesia. Seni Hias Pra-Islam Selain kebudayaan dan ragam hias yang dihasilkan dari akulturasi India, masyarakat nusantara juga telah memiliki kebudayaan ragam hias khas yang tidak datang dari India, seperti kain batik. Awal pembuatan batik sudah dimulai sejak zaman prasejarah, kain simbut dari Priangan adalah contoh batik asli yang dibuat dari bahan kanji ketan sebagai penutup kain Yudoseputro, 1986, hlm. 96, Djumena, 1990, hlm. 86-87, Anas, 1997, hlm. 15-16. Sebutan batik yang paling tua terdapat dalam sebuah naskah Sunda yang ditemukan di selatan Cirebon dan bertanggal 1440 Saka/1518 M Lombard, 1996, hlm. 193. Kata batik belum disebut di sana, tetapi yang ada adalah kata tulis yang sejak itu lazim dipakai untuk pembubuhan malam ke atas kain. Selain itu disebut-sebut nama teknis dari sembilan motif, yang beberapa diantaranya terus muncul dari masa ke masa. Istilah batik untuk pertama kali disebut dalam tulisan Eropa di Daghregister di Batavia, tertanggal 8 April 1641. Teknik batik dapat dengan cepat menyebar di Jawa karena tekniknya berasal dari pesisiran dan pelabuhan. Batik masuk ke kerajaan Mataram, kemudian berkembang dan dibudayakan di Cirebon, Pekalongan, Yogya, Solo, dsb. Di ibukota-ibukota Jawa bagian tengah, motif dan warna batik selalu mengikuti kaidah-kaidah yang ketat. Sebaliknya di pesisir batik terus menerus diperbaharui dan mengikuti selera khas dari pengerajinnya. Sejarah Seni Rupa Madya Pengaruh Islam Pengaruh Islam terhadap seni rupa Indonesia terjadi dari hasil perdagangan yang dimulai sejak abad ke-11. Para pedagang dari Gujarat, India, adalah yang diketahui yang paling berpengaruh besar dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia. Mereka membangun permukiman di sepanjang Pantai Timur Sumatra dan Aceh. Selanjutnya pusat-pusat kebudayaan Islam dibangun secara bertahap di Demak dan Jepara. Islam memberikan pengaruh kebudayaan yang besar terhadap seni rupa nusantara. Salah satu pengaruh terbesarnya adalah pandangan retrospektif terhadap kebudayaan-kebudayaan nusantara sebelum dipengaruhi oleh Zaman Klasik hingga ke Prasejarah. Motif-motif binatang dan yang berhubungan dengan kepercayaan manusia perlahan berkurang. Hal ini disebabkan oleh usaha para pemeluk Islam untuk menyebarkan agamanya di Indonesia dihadapkan dengan permasalahan budaya masyarakat nusantara dari kepercayaan sebelumnya masih kentara. Ragam hias nusantara digantikan oleh pola hias bentuk-bentuk alam. Beberapa pengaruh terbesar Islam pada seni rupa Indonesia adalah sebagai berikut. Pola hias bentuk-bentuk alam Pada zaman madya kegemaran menggunakan motif hias yang bersumber pada ragam hias geometris dan ragam hias tumbuhan hadir kembali di masyarakat nusantara. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sebetulnya ragam hias geometri dan alam sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Namun, pada zaman Islam semacam di revive atau dikampanyekan ulang menggunakan pendekatan retrospektif terhadap budaya yang dianggap lebih Islami daripada kepercayaan-kepercayaan masyarakat nusantara sebelumnya. Motif ini selalu muncul kembali dalam perkembangan seni dekoratif Indonesia dengan pola dan susunan yang baru. Pada masa Islam motif-motif hias geometri ini terus berkembang, sebagai bentuk penerus tradisi seni hias zaman Hindu-Budha maupun sebagai hasil pengembangannya. Hal tersebut tampak jelas pada ornamen batik yang berkembang pesat pada masa Islam. Adanya ragam hias motif tumbuhan yang sudah lama dikenal di Indonesia sangat mudah dipahami, karena lingkungan alam Indonesia yang kaya dengan tumbuhan selalu menjadi sumber daya cipta para seniman untuk berkarya. Sesuai dengan kosmologi bangsa Indonesia, maka jenis tumbuhan yang hadir sebagai hiasan memiliki arti perlambangan. Pada masa Hindu-Budha arti perlambangan ini disesuaikan dengan ikonografi dalam kesenian Hindu dan Budha. Pada masa Islam nilai-nilai perlambangan tersebut tetap dipelihara dan dikembangkan terus dalam menentukan desain ornamental melalui pandangan yang baru. Pahatan Makam Batu nisan gaya Gujarat ditemukan di Samudera Pasai Aceh Utara dan Gresik. Pahatan yang digunakan berbeda dengan pahatan yang biasa ditemukan di nusantara sebelumnya. Sama seperti pola hias yang kembali banyak menggunakan bentuk-bentuk alam. Terkadang kaligrafi Islam juga digunakan. Arsitektur gaya Islam Indonesia Arsitektur masjid Indonesia berbeda dengan yang ditemukan di negara Islam lainnya. Masjid lama dibangun dengan mengikuti prinsip dasar bangunan kayu, dan disertai dengan pembangunan pendapa di bagian depan. Akulturasi budaya nusantara dan islam tampak jelas disini. Selain itu juga biasanya masjid di Indonesia memiliki atap tumpang yang memberikan ventilasi, dan disangga oleh deretan tiang kayu. Masjid-masjid tersebut terdapat di Cirebon, Banten, Demak, dan Kudus. Bagian dalamnya dihiasi berbagai pola hias bentuk-bentuk alam seperti bunga, dedaunan, pola geometris dan kaligrafi. masjid wapaue, salah satu masjid tertua di IndonesiaKaligrafi Kaligrafi nusantara sangat dipengaruhi oleh Islam, khususnya kaligrafi Arab. Berbagai benda yang biasa digunakan untuk upacara adat di Indonesia di masa ini juga sering dihiasi oleh kaligrafi. Berbagai senjata seperti belati, tombak, dan pedang juga sering dihiasi kaligrafi. Istana juga kini dihiasi oleh kaligrafi. Wayang juga sering dihiasi oleh kaligrafi untuk menyamarkan bentuk manusianya. Arab gundul juga sempat menjadi aksara yang cukup dominan digunakan sebagai tulisan sehari-hari masyarakat nusantara. Batik Islam Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, batik sebetulnya telah ditemukan dari masa prasejarah. Namun pada Seni Rupa Madya inilah perkembangannya mulai melaju pesat. Karena berkembang pada masa ini pula, batik juga ikut dipengaruhi oleh budaya islam. Ragam hias ilmu ukur yang sering dijumpai pada atik seperti tumpal, banji, meander, swastika dan motif pilin mulai ditinggalkan. Digantikan oleh motif flora seperti bunga, bentuk buah, dan dedaunan. Sejarah Seni Rupa Modern Indonesia Pada masa ini, Indonesia masih terbentuk sebagai koloni Belanda dan masih bernama Hindia-Belanda. Perjalanan seni rupa modern Indonesia terbata-bata di bawah penjajahan VOC. Meskipun begitu program kolonialisasi Belanda berhasil mencetak setidaknya satu orang yang diketahui merintis seni rupa di negeri ini. Periode itu kemudian menstimulus periode seni rupa modern lainnya. Periode-periode seni rupa modern tersebut adalah sebagai berikut. Periode Perintis 1826-1880 Perkembangan periode perintis diawali oleh seniman legendaris Indonesia, Raden Saleh. Berkat pengalamannya dan pendidikan melukisnya di luar negeri seperti di Belanda, Perancis, dan Jermania ia dapat merintis kemunculan seni rupa Modern di Indonesia. Lukisannya bernafaskan aliran Romantisisme. Aliran yang sedang berkembang pesat di masa itu. Biografi dan contoh karya Raden Saleh dapat disimak disini. Periode Indonesia Jelita Mooi Indie Masa ini merupakan kelanjutan dari periode perintis, setelah berakhirnya periode perintis karena meninggalnya Raden Saleh. Nama besar yang muncul di periode ini adalah Abdullah Surio Subroto dan diikuti oleh anak-anaknya, Sujono Abdullah, Basuki Abdullah dan Trijoto Abdullah. Pelukis Indonesia lainnya juga ikut bermunculan seperti Sunoyo, Suharyo, Pringadi, Henk Ngantung, Wakidi, dll. Periode ini disebut dengan masa Indonesia Jelita karena Senimannya banyak melukiskan tentang kemolekan atau keindahan alam Hindia-Belanda. Karya penting Periode Indonesia Jelita Abdullah SR Pemandangan di sekitar Gn. Merapi, Pemandangan di Jawa Tengah, Dataran Tinggi di Bandung Pringadi, melalui lukisan Pelabuhan Ratu Basuki Abdullah Pemandangan, Gadis sederhana, Pantai Flores, Gadis Bali Contoh lainnya dapat dipelajari melalui biografi dan contoh karya lukis Basuki Abdullah di sini. Periode PERSAGI Pada periode ini, Indonesia sedang berjuang untuk mendapatkan hak kemerdekaannya dari Belanda. Pergolakan di segala bidang pun terjadi, begitu pula dalam bidang kesenian yang sedang berusaha mencari ciri khasnya, yaitu Seni Rupa Indonesia. Salah satu seniman besar yang dikenal memiliki kontribusi tinggi adalah S. Sdjojono. Ia merasa tidak puas dengan periode seni Jelita yang serba indah, karena dianggap bertolak belakang dengan kejadian yang melanda tanah air. Sebagai langkah pergerakannya S. Sudjojono dan Agus Jayasuminta bersama rekan-rekannya yang lain mendirikan PERSAGI Persatuan Ahli-ahli Gambar Indonesia. Persagi bertujuan untuk mengembangkan seni rupa di Indonesia dengan mencari gaya Indonesia asli. Konsep persagi itu sendiri adalah semangat dan keberanian, bukan sekedar keahlian melukis, melainkan melukis dengan tumpahan jiwa. Karya-karya penting PERSAGI Sudjojono Di depan kelambu terbuka, Cap Go Meh, Jongkatan dan Bunga kamboja Agus Jayasuminta Barata Yudha, Arjuna wiwaha, Dalam Taman Nirwana Otto Jaya Penggodaan, Wanita impian seni rupa modern indonesia di depan kelambu terbuka oleh Soedjojono. Pendudukan Jepang Kegiatan seni rupa pada masa ini didominasi oleh kelompok Keimin Bunka Shidoso. Kelompok ini membawa misi propaganda pembentukan kekaisaran Asia Timur Raya yang di inisiasi oleh Jepang. Kelompok ini didirikan oleh tentara Dai Nippon dan dibantu oleh seniman Indonesia seperti Agus Jayasuminta, Otto Jaya, Subanto, Trubus, Henk Ngantung. Namun masyarakat kita juga tidak berhenti berjuang sendiri, kelompok asli Indonesia mendirikan PUTRA Pusat Tenaga Rakyat, tokoh-tokoh yang mendirikan kelompok ini adalah tokoh empat serangkai yaitu Ir. Sukarno, Moh. Hatta, KH. Dewantara dan KH. Mas Mansyur. Seniman yang khusus menangani bidang seni lukis adalah S. Sudjojono dan Affandi. Pelukis yang ikut bergabung dalam PUTRA diantaranya adalah Hendra Gunawan, Sudarso, Barli, Wahdi, dll. Periode Akademi 1950 Periode ini memulai pengembangan seni rupa Indonesia melalui pendidikan formal. Lembaga Pendidikan yang bernama ASRI berdiri tahun 1948 kemudiaan secara formal tahun 1950 Lembaga tersebut mulai membuat rumusan-rumusan untuk mencetak seniman-seniman dan calon guru seni rupa di Indonesia. Pada tahun 1959 di Bandung dibuka program Seni Rupa ITB, kemudian dibuka jurusan pendidikan seni rupa disemua IKIP Institut keguruan dan ilmu pendidikan diseluruh Indonesia. Periode Seni Rupa Baru Di sekitar tahun 1974 muncul kelompok baru dalam seni lukis yang dipelopori oleh Jim Supangkat, S. Prinka, Dee Eri Supria, dkk. Kelompok ini menampilkan gaya baru dalam seni lukis Indonesia yang terpengaruh oleh keilmuan seni modern barat. Kelompok ini berusaha untuk membebaskan diri dari batasan-batasan seni rupa yang telah ada. Konsep kelompok ini adalah Tidak membedakan disiplin seni Menghilangkan sikap seseorang dalam mengkhususkan penciptaan seni Mendambakan kreatifitas baru Membebaskan diri dari batasan-batasan yang sudah mapan Bersifat eksperimental Referensi Soedarso SP. 1990/1991. Seni Rupa Indonesia dalam Masa Prasejarah Soekmono. 1993. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, 2, 3 Yogyakarta Kanisius. Munandar, & Yulianto, K. 1995. Research Report Arsitektur Gua sebagai Sarana Peribadatan dalam Masa Hindu-Buddha. Depok Universitas Indonesia. Yudoseputro. 1986. Pengantar Seni Rupa Islam di Indonesia. Bandung Angkasa Djumena, Nian S. 1990. Batik Dan Mitra Batik And Its Kind. Jakarta Djambatan Anas, Biranul. 1997. Indonesia Indah “Batik” Buku ke-8. Jakarta Yayasan Harapan Kita, BP3 Taman Mini Indonesia Indah.
Web server is down Error code 521 2023-06-15 215853 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d7e13b82ed80e00 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
media karya seni rupa yang digunakan oleh masyarakat prasejarah adalah